Semuaini disebabkan hilangnya rasa malu. Jika seseorang sudah sampai pada kondisi tersebut, maka tidak dapat diharapkan lagi kebaikkannya. Al-Hayaa' (malu) merupakan pecahan kata dari al-hayaat(kehidupan). Hujan dinamakan hayaa -diakhiri dengan huruf alif maqshurah- karena ia merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman, dan hewan ternak Skip to content Beranda / Psikologi / Psikologi Asmara / 10 Cara Mengatasi Rasa Malu Terhadap Wanita 10 Cara Mengatasi Rasa Malu Terhadap Wanita Disadari atau tidak, kaum pria juga bisa merasa malu ketika mereka berhadapan dengan wanita, apalagi wanita yang mereka sukai. Terkadang rasa malu tersebut sangat besar sehingga membuat mereka mengurungkan niat untuk mendekati wanita tersebut. Simak bagaimana cara mengatasi rasa malu di depan wanita berikut ini!Berbagai Cara Mengatasi Rasa Malu Terhadap Wanita Jika Anda sering merasa kesulitan saat harus berbicara atau berhadapan dengan wanita, beberapa tips dan cara mengatasi rasa malu yang berlebihan berikut ini mungkin berguna buat Anda 1. Ubah pemikiran Pemikiran Anda sangat penting dalam menyikapi rasa malu terhadap wanita. Karena rasa malu tersebut mungkin muncul dari kekhawatiran pria itu sendiri. Misalnya, ketakutan seperti “Bagaimana jika saya ditolak?” Ada baiknya Anda bersikap acuh terhadap penolakan wanita, terlebih jika Anda baru mengenalnya selama beberapa hari saja. Jika satu orang menolak Anda, Anda bisa berkenalan dengan wanita lain yang mungkin menyukai Anda. Dalam sebuah hubungan, mengalami penolakan pahit adalah sesuatu yang lumrah terjadi. 2. Jangan merasa tertekan Rasa malu yang muncul ketika Anda berinteraksi atau berhadapan dengan wanita bisa jadi muncul karena Anda merasa tertekan dengan ekspektasi Anda sendiri. Misalnya, Anda terlalu ingin terlihat seperti pria yang maskulin, kaya, tampan, dan percaya diri, sehingga Anda justru akan melakukan banyak kesalahan nantinya. Jangan membebani diri Anda, biarkan percakapan mengalir secara alami tanpa ada sesuatu yang dibuat-buat. Baca Juga Venustraphobia Takut Wanita Cantik Penyebab, Diagnosis, Perawatan 3. Ingatkan diri bahwa Anda luar biasa Apa yang membuat Anda malu? Ingatkan diri Anda bahwa Anda adalah pribadi yang keren, humoris, dan luar biasa. Percayalah bahwa Anda bisa jadi pacar atau pasangan yang baik suatu saat nanti bagi wanita yang tepat. Jika Anda memiliki masalah dengan kepercayaan diri, tuliskan 5 kelebihan dan hal-hal positif yang Anda pada diri Anda setiap hari. Cara mengatasi rasa malu terhadap wanita dengan mengamalkan afirmasi diri Anda setiap hari. Ucapkan dan yakini hal-hal positif tentang diri Anda sendiri, agar Anda bisa semakin menghargai dan percaya diri. 4. Jangan ragu mengambil kesempatan Jika ada kesempatan di depan mata, jangan biarkan berlalu begitu saja. Namun bukan berarti Anda menghampiri setiap wanita lalu mengajaknya berkencan begitu saja. Anda bisa memulai dari aplikasi kencan, mencoba mengobrol dengan beberapa wanita dan lihat bagaimana perkembangannya. Lakukan hal ini dengan tujuan untuk melatih komunikasi Anda dengan lawan jenis. Jika Anda menemukan seseorang yang nyaman, ajak dia untuk bertemu dan menjalin hubungan lebih dalam. 5. Utarakan rasa malu Jangan takut untuk mengatakan bahwa Anda merasa malu, khususnya sebelum Anda berkencan. Anda tidak harus berpura-pura menjadi pria yang penuh percaya diri. Lawan jenis pasti akan mengerti dan memahami kegugupan yang Anda rasakan saat pertama kali bertemu. Para wanita justru menganggap rasa malu para pria adalah bentuk pujian untuk mereka. Bukannya menolak, mereka akan jadi lebih hangat pada Anda. 6. Wanita juga bisa malu, lho! Hanya karena Anda sibuk memperhatikan rasa malu Anda, jangan sampai lupa bahwa wanita juga bisa merasa malu, lho! Oleh karena itu, mengungkapkan dengan jujur bahwa Anda malu akan membantu mencairkan suasana, karena mereka akan mengakuinya juga. Ketika Anda saling menyadari bahwa satu sama lain merasa malu, Anda akan bisa lebih rileks sepanjang pertemuan. Jika si wanita tidak merasa malu, mereka akan menghargai perasaan Anda dan akan berusaha membuat Anda merasa nyaman. Baca Juga Philophobia Takut Jatuh Cinta Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi 7. Tarik napas dalam-dalam Apabila rasa malu Anda sangat parah hingga membuat Anda gugup, berhentilah sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Tahan napas selama 4 detik, lalu hembuskan selama 4 detik juga. Ulangi beberapa kali sebelum Anda pergi kencan. Saat berhadapan dengan wanita dan Anda masih merasa malu, ulangi teknik menarik napas dalam-dalam tadi. Tubuh Anda secara otomatis akan merasa lebih rileks dan Anda akan merasa lebih tenang. Meskipun demikian, jangan terlalu melakukan hal ini di depan wanita yang Anda ajak kencan. Bisa-bisa mereka akan berpikir bahwa Anda sesak napas dan justru membuat mereka merasa tidak nyaman. 8. Perhatikan penampilan Di kencan pertama, sudah sewajarnya untuk tampil semaksimal mungkin. Anda tidak harus sempurna, namun setidaknya tampillah dengan pakaian yang rapi agar lawan jenis suka melihat Anda. Pastikan celana dan kemeja Anda tidak kusut, gosok gigi Anda, sisir rambut, dan cobalah untuk berjalan dengan bahu yang tegak. Jangan terus-menerus menunduk. Berjalan dengan bahu dan kepala yang tegak akan membuat Anda terlihat lebih percaya diri dan membuat si wanita merasa nyaman dan aman bersama Anda. Baca Juga Limerence Obsesi Cinta Berlebihan Gejala, Penyebab, Dampak Buruk, dll 9. Kenali tanda-tanda yang ada Rasa malu bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kekhawatiran bahwa si wanita mungkin tidak nyaman bersama Anda. Padahal, jika ia masih mau duduk semeja bersama Anda, mencoba mengajak bicara, atau menanggapi perkataan Anda, maka itu adalah tanda-tanda yang baik. Anggaplah mereka setuju berada di dekat Anda, yang artinya Anda melakukan yang benar. Lawan semua pikiran negatif dengan melihat tanda-tanda positif yang ada di sekitar Anda. 10. Banyak berlatih Dengan berlatih, bukan berarti Anda bisa mempermainkan banyak wanita. Yang dimaksud berlatih di sini adalah menjalin komunikasi dan banyak mengobrol dengan wanita atau belajar komunikasi dengan siapapun. Ini adalah cara terbaik untuk menjadi lebih percaya diri dan tidak malu saat Anda berhadapan dengan wanita yang Anda sukai nantinya. Latih cara perkenalan, cari topik yang seru, atur intonasi, serta gunakan pilihan kata yang baik dan sopan. Setiap orang pasti punya sisi malu dalam dirinya. Tetapi sifat tersebut tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Untuk bisa merasa lebih percaya diri, Anda harus sering-sering berbicara dengan wanita. Bisa dimulai dari orang terdekat seperti ibu, saudara perempuan, atau teman lama. Nah, itulah beberapa cara mengatasi rasa malu terhadap wanita. Latihan komunikasi, jaga penampilan, benahi kualitas diri, dan beranikan diri untuk mengobrol dengan wanita yang Anda sukai. Dash of Wellness. 2019. How to Overcome Shyness with Females. Diakses pada 23-11-2021. Engle, Gigi,. 2018. Here’s How to Overcome Shyness, According to Experts. pada 23-11-2021. Ingham, Kyle. 2015. How to Overcome Shyness Around Women 14 Experts Share Their Tips. Diakses pada 23-11-2021. M, Brian. 2020. Overcoming Shyness with Women. Diakses pada 23-11-2021. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Termasuktanda hilangnya rasa malu dari sebagian wanita pada zaman ini yaitu mereka membuka hijab dan jilbab mereka. Aurat yang seharusnya mereka tutupi, justru mereka pertontonkan kepada khalayak ramai. Mereka keluar rumah dengan dandanan yang sengaja untuk menarik perhatian lawan jenis, bahkan memancing tindak asusila dengan pakaian minim Rasa malu adalah sifat yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. Rasa malu juga termasuk iman. Tidak punya rasa malu atau kurang rasa malu akan menurunkan harkat dan martabat seseorang. Rasa malu bagi perempuan adalah benteng keselamatan dirinya, karena itu Allah telah melebihkan kadar al Hayaau kepada perempuan dibanding dengan laki-laki. malu adalah akhlak perangai yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela, sehingga mampu menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat serta mencegah sikap melalaikan hak orang lain. Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata hayaah hidup, dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa hujan, tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna. لإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ Dari Abu Hurairah Sesungguhna Nabi telah bersabda “Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enam puluh cabang, cabang yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallaha tiada Tuhan selain Allah dan cabang yang paling rndah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Sementara sifat malu merupakan satu cabang dari iman.” H R Bukhari Muslim Dan pada suatu hadits diterangkan “Seandainya Allah tidak menutupi perempuan dengan rasa malu tentu ia lebih rendah daripada senilai sekepal tanah” uqudu al Lujain Rasa malu itu tidak akan datang selain kepada kebaikan H R Bukhari dan Muslim dari Imran bin Husain Sifat malu dan iman adalah terjalin berkelindan kesemuanya, karena itu apabila salah satu diantara keduanya hilang maka hilang pula yang lain. H R Abu Nuraim dari Ibnu Umar Sifat malu itu baik ke semuanya H R Bukhari dari Imron bin Husain Sifat malu itu suatu perhiasan sedangkan ketaqwaan itu suatu kemuliaan, dan sebaik-baik kendaraan ialah sifat sabar, dan menunggu kemudahan dari Allah itu ibadah HR Hakim dari Jabir “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.” Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ. “Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 25 04 ; 25 yang artinya Dan barang siapa diantara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka dihalalkan menikahi perempuan yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah menetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain sama sama keturunan Adam-Hawa, karena itu nikahilah mereka dengan ijin tuannya dan berilah mereka mas kawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan pula perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga bersuami, tetapi melakukan perbuatan keji zina, maka hukuman bagi mereka setengah dari apa hukuman perempuan-perempuan merdeka yang tidak bersuami. kebolehan menikahi hamba sahaya itu, adalah bagiorang orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri dari perbuatan zina Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah maha pengampun, Maha Penyayang. Surat An-Nur ayat 30-31 24; 30-31 yang artinya ; 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki0laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
\n \nhilangnya rasa malu pada wanita
Termasuktanda hilangnya rasa malu dari sebagian wanita pada zaman ini yaitu mereka membuka hijab dan jilbab mereka. Aurat yang seharusnya mereka tutupi, justru mereka pertontonkan kepada khalayak ramai. Mereka keluar rumah dengan dandanan menor, pakaian minim, berbagai hiasan dan aksesoris yang menarik perhatian menempel di tubuh mereka serta

loading...Bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan dirinya, karena rasa malu ini adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. Foto ilustrasi/ist Wajah yang dihiasi rasa malu bagaikan permata yang tersimpan dalam sebuah bejana bening . Tidak ada seorang pun yang memakai perhiasan lebih indah dan memukau daripada perhiasan rasa malu. Anas bin Malik rhadiyallahu'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallau alaihi wa sallam yang berkata "Tidak ada sifat keji yang melekat pada sesuatu kecuali ia akan memperburuknya. Tidak ada rasa malu yang melekat pada sesuatu kecuali ia akan menghiasinya." HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.Rasa malu adalah sifat yang mulia . Rasa malu, seluruhnya adalah kebaikan. Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam merupakan profil yang menjadi panutan dan tauladan dalam perihal rasa malu. Bahkan sampai disebutkan bahwa beliau lebih pemalu dari gadis pingitan yang berada dalam kamarnya. Rasa malu adalah akhlak yang mulia, akhlak yang dimiliki oleh orang-orang yang baik.Baca juga Hidayah Adalah Mengetahui Kebenaran Dr Muhammad Ismail Al-Muqoddam dalam bukunya "Fikih Malu, Menghiasi Hidup dengan Malu" menjelaskan, setiap orang yang memiliki rasa malu niscaya akan tercegah dari perkara-perkara yang buruk dan jelek yang dimurka oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya serta dibenci oleh manusia. Rasa malu itu lahir karena seseorang merasa selalu diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu bisa terwujud karena mengenal Dzat Allah melalui nama-nama dan sifat-sifat Nya yang Maha Mulia dan Agung. Baca juga Amalan yang Dapat Mempercepat Datangnya Rezeki Seseorang akan malu kalau Allah melihatnya berbuat keburukan dan kejelekan. Maka dia berupaya menghindari perkara-perkara yang buruk dan jelek disebabkan rasa malu kepada Allah Ta’ala, walaupun secara tabi’at dan watak, dia bisa dan mungkin biasa melakukan keburukan dan kejelekan adalah Makhota KemuliaanSebagai perempuan yang fitrahnya tercipta sebagai mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah padanya maka inilah hal yang paling indah dalam hidup. Namun sayang, sebagian dari perempuan banyak yang tidak menyadari betapa berharga dirinya. Sehingga banyak dari mereka justru merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa Shallallahu alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” HR. Ibnu Majah Baca juga Pentingnya Menanamkan Sifat Jujur pada Anak Sabda Rasullullah yang lain, bersabda; “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lain pun akan terangkat.”HR. Al HakimBegitu jelas Rasulullah SAW memberikan teladan bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlak Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. Ketika para perempuan menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu itu pun menjadi hak baginya.Baca juga Kasus Pengguna Tiktok, Ketua Persis Jabar Kami Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Muslimah yang berilmu akan menghiasi dirinya dengan malu kapan dan dimanapun ia berada, dengan Ilmu yang ia miliki ia mampu mengolah hatinya agar tidak terperosok dalam syubhat-syubhat serta godaan-godaan yang dapat menghilangkan dirinya dengan rasa malu, lisannya senatiasa terjaga dengan tutur kata berkualitas serta zikrullah dan malu tetap menghiasinya. Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita—yang seharusnya—menjadi perhiasan dunia dengan kesalehaannya, menjadi tak lagi bermakna. Sebab hilangnya rasa malu inilah yang menyebabkan banyaknya wanita yang menghias dirinya dengan berlebihan ketika keluar sebab merebaknya kemaksiatan di zaman ini pun terkait wanita adalah karena telah hilangnya malu sebagai mahkota kemuliaannya bagi wanita. Bahkan banyak yang rela menelanjangi dirinya sekaligus menanggalkan rasa malu sebagai sebaik-baik mahkota di dirinya hanya demi pujian atau sanjungan manusia. Baca juga Bakal Dijual, Obat Covid-19 Dibanderol Rp1,3 Juta

HilangnyaRasa Malu (al-Fikrah No. 16 Tahun X / 14 Jumadal ula 1430 H) Manusia akan hidup dalam kebaikan selama rasa malu masih terpelihara, sebagaimana dahan akan tetap segar selama masih terbungkus kulitnya. Sehingga, sangat tidak masuk akal jika ada wanita yang tidak ada rasa malu sedikit pun dalam dirinya. Karena itu, beruntunglah orang

Di antara dampak maksiat adalah menghilangkan rasa malu yang merupakan sumber kehidupan hati dan inti dari segala kebaikan. Hilangnya rasa malu berarti hilangnya seluruh kebaikan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ “Rasa malu adalah kebaikan seluruhnya.” HR. Muslim no. 37 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda .إِنَّ مِـمَّـا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ ؛ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ “Sesungguhnya termasuk yang pertama diketahui oleh manusia dari ucapan kenabian adalah jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu.” HR. Bukhari no. 5769 Hadits ini mengandung dua penafsiran Pertama Berfungsi untuk menakut-nakuti dan sebagai ancaman. Oleh karena itu, orang yang tidak memiliki rasa malu akan melakukan berbagai perbuatan buruk semaunya sebab faktor pendorong untuk meninggalkan perbuatan buruk adalah rasa malu. Jika tidak ada rasa malu yang mencegah orang tadi dari perbuatan buruk, maka ia akan melakukannya. Ini adalah penafsiran Abu Ubaid dalam kitabnya Ghariibul Hadiits III/31. Lihat pula kitab al-Faa-iq I/316 karya az-Zamakhsyari dan an-Nihaayah I/311 karya Ibnul Atsir. Kedua Jika engkau tidak malu terhadap Allah untuk melakukan suatu perbuatan, maka lakukanlah. Sebab, yang seharusnya ditinggalkan adalah perbuatan yang pelakunya merasa malu terhadap Allah untuk melakukannya. Ini adalah penafsiran Imam Ahmad dalam salah satu riwayat Ibnu Hani’ Tafsiran pertama yakni untuk menakut-nakuti dan sebagai ancaman, sesuai dengan firman Allah ta’ala … اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ .. “…perbuatlah apa yang kamu kehendaki…” QS. Fushshilat 40 Sedangkan tafsiran kedua adalah izin dan pembolehan. Apakah hadits di atas bisa diartikan dengan dua penafsiran sekaligus? Dalam hal ini Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa sekalipun terdapat pendapat orang yang membawa kata musytarak kata yang memiliki lebih dari satu makna kepada seluruh makna-maknanya. Sebab, terdapat kontroversi antara ancaman dan pembolehan. Namun, menjadikan salah satu tafsiran di atas sebagai patokan juga akan mengakibatkan tafsiran yang lain menjadi patokan. Maksudnya, dosa-dosa melemahkan rasa malu seorang hamba, bahkan bisa jadi menghilangkannya secara keseluruhan. Akibatnya, pelakunya tidak lagi terpengaruh atau merasa risih saat banyak orang mengetahui kondisi dan perilakunya yang buruk. Lebih parah lagi, banyak diantara mereka yang menceritakan keburukannya. Semua ini disebabkan hilangnya rasa malu. Jika seseorang sudah sampai pada kondisi tersebut, maka tidak dapat diharapkan lagi kebaikkannya. Al-Hayaa’ malu merupakan pecahan kata dari al-hayaatkehidupan. Hujan dinamakan hayaa –diakhiri dengan huruf alif maqshurah- karena ia merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman, dan hewan ternak. Kehidupan dunia dan akhirat dinamakan al hayaa’. Oleh sebab itu, siapa yang tidak memiliki rasa malu ibarat mayat di dunia ini dan sungguh, dia akan celaka di akhirat. “Barangsiapa yang malu terhadap Allah saat mendurhakai-Nya, niscaya Allah akan malu menghukumnya pada pertemuan-Nya. Demikia pula, barangsiapa yang tidak malu mendurhakai-Nya, niscaya Dia tidak malu untuk menghukumnya.” *** Sumber Ad-Daa’ wad Dawaa’ karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Penerbit Pustaka Imam Asy Syafi’i Artikel
Hilangnyarasa tenggang rasa antar sesama. Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Rebusan pembalut wanita, misalnya, adalah salah satu penyebab motif perilaku amoral pelajar yang degradasi moral ataupun kadang disebut sebagai kenakalan remaja (juvenile delinquency). loading...Sifat malu ini, sebenarnya bukan membuat perempuan tidak boleh keluar rumah untuk menuntut ilmu dan berdakwah. Inilah yang disebutkan, menempatkan malu pada tempatnya yang benar. Foto ilustrasi/ist Salah satu ciri kemuliaan perempuan terletak pada sifat malu yang menebal dalam dirinya. Apa itu malu? Sifat malu adalah sifat yang membuatkan seseorang merasa tidak mau menonjolkan diri dalam kalangan masyarakat. Dalam sebuah hadis, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Terdapat 99 bagian tarikan pada wanita berbanding lelaki, lalu Allah kurniakan ke atas mereka sifat malu.” HR Baihaqi Baca Juga Sebagai perempuan yang fitrahnya tercipta sebagai mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah padanya maka inilah hal yang paling indah dalam hidup. Namun sayang, sebagian dari perempuan banyak yang tidak menyadari betapa berharga dirinya. Sehingga banyak dari mereka justru merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa dan sifat malu Shallallahu alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” HR. Ibnu Majah Sabda Rasullullah yang lain, bersabda; “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lain pun akan terangkat.”HR. Al Hakim Baca Juga Begitu jelas Rasulullah SAW memberikan teladan bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlak Islam . Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. Ketika para perempuan menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu itu pun menjadi hak sayang, di zaman ini rasa malu pada perempuan ini telah banyak yang pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita—yang seharusnya—menjadi perhiasan dunia dengan kesalehaannya, menjadi tak lagi bermakna. Sebab hilangnya rasa malu inilah yang menyebabkan banyaknya perempuan yang menghias dirinya dengan berlebihan ketika keluar rumah, dan menyebabkan berbagai penyakit sosial karenanya. Baca juga 10 Perkara yang Menunjukkan Hati yang Mati Menempatkan Malu pada TempatnyaSifat malu ini, sebenarnya bukan membuat perempuan tidak boleh keluar rumah untuk menuntut ilmu dan berdakwah. Inilah yang disebutkan, menempatkan malu pada tempatnya yang benar. Malu seorang perempuan tidak menghalangi ia dan harus terperangkap di dalam rumah, tanpa mengetahui keadaan dunia luar dan isu-isu global di lingkungannya. Lantas dikatakan, perempuan yang punya sifat malu menjadi wanita bodoh karena hanya di rumah banyak bukti perempuan-perempuan hebat, dengan sifat malunya tetap berkarya dan menjadi perempuan cerdas serta berperan aktif di masyarakat. Bukti-bukti itu, antara lain Baca juga Keluarga Ustaz Maaher Sudah Tiga Kali Ajukan Penangguhan dan Selalu Ditolak 1. Bukti pertama datang dari Ummul Mukiminin yang pertama, Siti Khadijah rhadiyallahu'anha. Khadijah seorang peniaga yang kaya-raya. Mana mungkin Sayidina Khadijah menjadi kaya tanpa beliau keluar untuk berdagang. Tetapi dengan diiringi perasaan malu untuk menjaga setiap Bukti kedua adalah Aisyah radhiyallahu'anha. Beliau adalah satu-satunya wanita yang paling banyak meriwayatkan hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Terkenal dengan kecerdasannya sehingga lebih dari seperempat perundangan Islam dikeluarkan oleh sumber rujukan sahabat ketika itu dan sehingga kini. Mana mungkin Aisyah radhiyallahu'anha menjadi wanita yang sebegitu bijak tanpa beliau keluar dari rumah untuk menuntut ilmu. Baca Juga Perempuan dengan diiringi perasaan malu yang selayaknya tidak menghalang diri mereka untuk menjadi cemerlang dalam ilmu. Perempuan juga mempunyai kewajipan yang sama seperti lelaki untuk berdakwah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala“Dan orang-orang yang beriman lelaki-lelaki dan perempuan-perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong kepada sebahagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat baik dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan solat, menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” QS At-Taubah 71 SanFrancisco - Seringkali kita mendengar kalimat, 'Dasar tak tahu malu', atau 'Sudah putus urat malunya' yang ditujukan pada orang-orang yang dinilai tak punya rasa malu. Hati-hati jika sudah mulai hilang rasa 'kemaluannya' karena itu artinya ada bagian di otak yang sudah mengalami kerusakan. Ilmuwan dari University of California, San Francisco dan University of California, Berkeley berhasil mengungkapkan bagian mana dari otak yang sangat bertanggungjawab terhadap muncul tidaknya rasa malu.
Oleh Linda Sutriani, Aktivis Dakwah Kampus “Jika seorang wanita itu sudah tidak memiliki rasa malu maka hancurlah dunia ini.” Pernyataan tersebut agaknya tidak berlebihan. Sebab, sifat malu membedakan manusia dengan binatang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” HR. Ibnu Majah no. 4181. Melihat fakta, tidak heran jika saat ini dinyatakan dunia semakin tua. Perubahan zaman tak dapat terelakkan. Hari Akhir terasa semakin dekat. Banyak peristiwa zaman dulu terulang kembali saat ini, meski dengan suasana yang berbeda. Misalnya, suburnya kaum Lesbi Gay Bisekseual dan Transgender LGBT yang pernah terjadi di zaman Nabi Luth kini terulang kembali. Bahkan, seakan dianggap biasa saja di tengah masyarakat. Hal tersebut terasa nyata. Banyak peristiwa yang terus berulang. Menyisakan perhatian khusus bahwa rasa malu wajib dimiliki oleh manusia. Oleh karenanya, saat ini, sebagai muslimah seharusnya berbeda dari kebanyakan wanita. Mesti tumbuh kesadaran pada muslimah atas apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT berkenaan kodratnya sebagai wanita. Hal ini menjadi sesuatu yang tak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, bukankan Islam memuliakan seorang wanita? Rasulullah bersabda, “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu,berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya niscaya akan dikatakan padanya masuklah kedalam surga dari pintu manapun yang kau mau” HR. Ahmad. Penghargaan luar biasa Islam anugerahkan kepada wanita. Penting bagi muslimah memiliki dan menjaga rasa malu. Hilangnya rasa malu pada muslimah khususnya dan umat umaumnya sejatinya terjadi karena penerapan sistem yang salah. Sistem dengan segudang kebobrokan menjadikan banyak kerusakan di mana-mana. Sistem demokrasilah biang dari kerusakan tersebut. Sistem ini berlandaskan pada asas sekuler yaitu memisahkan agama dari kehidupan yang tidak pantas diterapkan seorang muslim. Islam adalah agama sempurna yang memberikan solusi dalam mengatasi segala problematika kehidupan. Islam mempunyai tuntunan kepada muslimah untuk memelihara rasa malu, yaitu Pertama, memberikan edukasi kepada masyarakat akan kewajiban-kewajiban yang harus ditaati, termasuk kewajiban menutup aurat sebagai bentuk taat dan rasa malu. Kedua, menjadi pengemban dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, akan dihargai penduduk bumi dan dikenal penduduk langit serta menjadi muslimah yang salihah. Ketiga, selalu istiqomah di jalan Allah SWT. Muslimah mesti terus berproses dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Karena dengan ilmu ia akan dijauhkan dari kebodohan, kesesatan bahkan ilmu akan mengangkat derajat. Keempat, bersama sahabat taat yang akan membimbing ke jalan yang benar. Bergabung dalam jamaah yang memperjuangkan Al-Qur’an dan sunnah, serta berlomba-lomba dalam ketaatan, bukan dalam maksiat. Kelima, wajib bagi muslimah mengambil aturan Islam secara kafah atau menyeluruh dalam kehidupan. Sehingga menjadikan hidupnya lebih baik dan dijauhkan dari kerugian dunia akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” QS. Al-Baqarah 208. Wallahua’lam bishawab.
Yl0Q4n.
  • i1v3bja779.pages.dev/196
  • i1v3bja779.pages.dev/381
  • i1v3bja779.pages.dev/401
  • i1v3bja779.pages.dev/277
  • i1v3bja779.pages.dev/146
  • i1v3bja779.pages.dev/439
  • i1v3bja779.pages.dev/545
  • i1v3bja779.pages.dev/518
  • hilangnya rasa malu pada wanita