2 Kajian Tentang Permainan Ular Tangga a. Pengertian Permainan Ular Tangga Ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori "board game" atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya.
Skip to content Viu OriginalsDrama KoreaDrama JepangDrama AsiaVariety KoreaAnimeFilmDaftar/Masuk Akun Sinopsis Film Ular Tangga Ular Tangga adalah film horror Indonesia yang disutradari oleh Arie Aziz. Film ini mengambil tema unik dengan cerita mistis dan misteri yang terjadi saat pendakian gunung. Sinopsis Film Ular Tangga Fina diperankan oleh Vicky Monica memiliki mimpi buruk akan pacarnya, Bagas diperankan oleh Ahmad Affandy yang terikat dalam suatu rumah tua. Mimpi buruk ini terus berulang hingga dia akhirnya bertanya pada seorang dosen diperankan oleh Roy Marten. Karena mimpi buruk ini juga, dia jadi punya firasat bahwa dirinya akan kehilangan seorang yang disayang. Hal ini membuat dia ragu untuk pergi bersama teman tim pecinta alam ke gunung Barong. Akan tetapi, Bagas dan Martha diperankan oleh Alessia Cestaro meyakinkan Fina bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Perjalanan mereka awalnya dipandu oleh Gina diperankan oleh Shareefa Danish, yang sudah memilki pengalaman 12 tahun mendaki. Gina sudah memperingati mereka agar tidak mengambil jalan yang ditutup, juga memberi peta perjalanan yang sebaiknya mereka gunakan. Namun, karena mereka tidak mau melewati sunset di puncak gunung, mereka memutuskan mengambil jalan yang lebih cepat. Padahal jalan tersebut tertutup dan tidak boleh dilewati. Saat menelusuri jalan tersebut, mereka terus-terusan melewati pohon yang sama hingga akhirnya menemukan sebuah rumah tua tidak berpenghuni. Karena langit perlahan mulai gelap, mereka memutuskan untuk menginap di sana. Malam hari saat semua orang tertidur, Fina mendengar bisikan dari dua anak kecil berpakaian putih. Bisikan itu membuat dia dan temannya menemukan permainan ular tangga yang terbuat dari kayu. Tanpa sengaja, Lina diperankan oleh Yova Gracia melempar dadu dari permainan itu dan tiba-tiba hilang. Mulai saat itulah, beberapa anggota tim pecinta alam ini hilang entah kemana. Akankah semua anggota bisa ditemukan dan dapat kembali selamat dari gunung Barong? Nonton Streaming Film Indonesia Ular Tangga di Viu Gimana kelanjutan kisah Fina dan teman-teman pecinta alamnya? Yuk, langsung nonton streaming atau download Ular Tangga di Viu! Pastikan juga kamu aktifkan Viu Premium untuk nonton streaming dan download film dan drama favorit lainnya tanpa batas. Jangan lupa download aplikasi Viu di smartphone kamu untuk nonton film Indonesia, film Mandarin, film Thailand, film komedi, dan masih banyak lagi. Yuk nonton Ular Tangga di bawah ini sekarang! About the Author Viu Providing the best and latest Asian content on your screen! Don't miss the best and latest Korean, Chinese, Thailand, Japanese, and of course Indonesian movies and dramas on Viu! Related Posts
22.2 Pengertian Ular Tangga Ular tangga merupakan permainan anak-anak berbentuk papan yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil, ada sejumlah tangga atau ular digambar dibeberapa kotak yang menghubungkannya dengan kotak lain. Menurut Janah 2009 tidak ada standart papan dari permainan ular tangga.
“Virtue always pays and vice always punished” Dunia permainan ular tangga sejatinya adalah dunia peradilan yang teramat adil. Pada puncaknya kita akan mendapat hadiah, kita naik tangga buat meraihnya. Hukuman permainan ini adalah apabia kita menyentuh ekor ular, dan meluncur turun, menjauh dari puncak. Ini adalah permainan anak-anak yang enggak sekadar permainan keberuntungan. Pada papan permainannya sendiri, tangga biasanya diikuti ilustrasi tokoh kartun yang melambangkan kebaikan, sedangkan ular diikuti oleh tindak tokoh yang berkonotasi degradasi, keserimpet kulit pisang yang dibuangnya sendiri, misalnya. Ada pesan moral dalam ular tangga. Berakar dari kebudayaan India, ular tangga mempunyai metafora yang lebih luas lagi. Di sana, permainan ini diasosiasikan dengan karma. Pembebasan dan emansipasi. Setiap kolom tangga melambangkan sifat kebajikan dan kolom ular represents sifat terburuk manusia. Naik tangga berarti melakukan kebaikan dan kita akan mendapat reward. Do bad things, kita bisa saja berakhir dengan mengulang langkah dari awal. Seluruh perjalanan dalam ular tangga, aslinya, adalah perjalanan mencapai nirwana. Dude, that’s deep. Sayangnya, tidak ada satupun mitologi ataupun simbolisme permainan ular tangga yang disangkutpautkan ama film Ular Tangga garapan Arie Azis. Ini adalah film tentang board game yang nyaris nothing to do with the actual game. Maksudku, kita bahkan enggak nemu ular tangga hingga menit ke tiga puluh. Sedari menit awal film malah dengan gencarnya memaparkan soal mimpi dan mekanisme dunia dalam cerita, yang enggak pernah benar-benar make sense. Usaha make believe film ini gagal total karena ceritanya tidak punya lapisan apapun. Film horor ini MELEWATKAN KESEMPATAN YANG LUAR BIASA BESAR dengan tema yang mestinya bisa diolah menjadi cerita psikologikal dan spiritual. But walaupun horor, film ini enggak ada seram-seramnya sama sekali. Dan karakter-karakternya, hehehe.. karakter apaaan? There is no single soul in the movie yang bisa bikin kita peduli. Aku suka banget permainan ular tangga. Aku sering bikin sendiri pake kertas buku kotak-kotak buat dimainin sama keluarga kalo lagi pulang libur lebaran. Ular tangga yang aku bikin biasanya pake tema mash up dari video game ataupun film kartun, misalnya Pokemon. Makanya aku jadi ngebet nonton film ini. Meski begitu aku juga sadar reputasi film horor Indonesia yang masih muter-muter di tempat. Jadi, aku masuk ke bioskop dengan keadaan jantung yang sudah siap banget buat dikaget-kagetin. Mungkin karena udah berprasangka buruk duluan itulah, alih-alih berasa happy kayak abis naik tangga, aku malah merasa merosot di punggung ular turun jauuuuhh banget setelah beberapa menit duduk menonton film ini. my favorite landing spot balik ke start! Ular Tangga menceritakan tentang sekelompok anak muda pecinta alam yang pergi naik gunung buat ngeliat sun rise. Kisahnya sendiri kata posternya diangkat dari kejadian nyata di Curug Barong, tapi kita enggak ngeliat curugnya, jadi aku enggak tahu seberapa besar porsi cerita-beneran film ini. Premis yang mendasari cerita sangat sederhana; pengen naik gunung, hambatannya adalah mereka nyasar dan kemudian menemukan permainan ular tangga dari kayu yang membawa petaka meminta jiwa. Cara ringkas jelasin film ini adalah banyangkan film The Forest 2016 dengan elemen Insidious. Tokoh utama kita, Fina so boring sehingga Vicky Monica tidak bisa sekalipun kelihatan meyakinkan, adalah orang yang punya bakat indigo. Dia mendapat penglihatan tentang keselamatan teman-temannya. Dia juga berkomunikasi dengan dua hantu anak kecil. Dengan belajar menggunakan kemampuannya tersebutlah, Fina memecahkan misteri di balik semua kejadian gak make sense yang menimpanya. -Naik gunung. -Ular tangga ada NAIK tangganya. -Ular melambangkan setan. Semua koneksi sederhana terhampar di sana, tinggal nyambungin. Dan film ini entah bagaimana bisa gagal melihatnya! Hasilnya kita mendapat cerita luar biasa poornya sehingga memanggil dirinya film adalah pujian yang terlalu manis. Film ini begitu enggak kompeten dan sangat males sehingga penulisannya terasa kayak dikerjakan oleh anak kecil. I dunno, mungkin dua hantu cilik di film ini bosen main ular tangga dan memutuskan untuk ngetik naskah, dan tidak ada yang beranjak untuk melarang mereka. Dialog seadanya, tidak berbobot, dan cenderung bikin kita ngikik. At one time si tokoh cowok jagoan bilang gini “Kotak ini pasti penting” dan dia melanjutkan kalimatnya dengan “Kita buka besok” tanpa rasa bersalah whatsoever hhihi. I mean, kalo memang penting, kenapa ngebukanya mesti nunggu ampe besookk???? Tidak ada effort dalam narasi film ini. Antara plot poin, ceritanya tinggal meloncat-loncat gampang banget. The whole actual script sepertinya memang cuma sesederhana mereka naik gunung -> nyasar ke rumah tua -> ngikutin hantu -> dapetin ular tangga. Mimpi dan jump scares adalah kombinasi maut yang justru jadi senjata utama film ini. Environment enggak pernah dimanfaatkan sehingga hutan yang mengurung mereka jadi sama membosankannya dengan para tokoh yang ada. Tidak ada motivasi pada tokoh-tokohnya, terutama yang bernapas. Mereka cuma going around ngelakuin pilihan-pilihan yang dogol. Aku enggak bisa mutusin mana yang lebih bloon antara masuk ke rumah tua, atau setelah masuk malah milih tidur di pekarangan rumahnya. Tidak ada stake. Tidak ada development. Tokoh yang diperankan Alessia Cestaro yang nyebut hutan dengan “hyutan” diperlihatkan jutek ama tokoh Shareefa Daanish, namun tidak pernah dibahas kenapa dan apa alasannya, lantas mereka jadi saling bersikap normal begitu saja. Tidak ada arc yang dibangun. Kita tidak tahu siapa tokoh-tokoh ini, hubungan mereka secara personal. Para pemainnya cuma punya satu job; tampak ketakutan, dan mereka semua gagal mengerjakan tugas mereka. Tidak ada emosi tersampaikan. Dalam film ini ada penampilan dari beberapa aktor yang cukup mumpuni, namun mereka hanya diutilize sebagai tokoh pemberi info. Pengecualiannya si Shareefa Daanish. Dia terlihat kompeten enough memainkan tokoh seadanya. Film ini nekat masukin twist, yang saking maksainnya, malah terasa kayak mereka sadar cerita mereka boring dan belokin cerita dengan harapan para penonton enggak menduga. Namun memang soal twist tersebut masih bisa aku maafkan, lantaran it eventually leads us ke adegan yang paling ingin kita lihat seantero durasi film; aku yakin orang-orang yang tertarik nonton film ini pasti ingin liat this particular scene; Shareefa Danish ngelakuin hal yang creepy! Joget Lingsir Wengi Jam rusak yang mati pun sesungguhnya benar dua kali dalam sehari. Selain the very last scene, ada satu dua shot film ini yang terlihat cukup meyakinkan. Aku suka momen ketika tokohnya Shareefa Daanish duduk di ruangan penuh lilin, di sana ada lemari yang punya cermin, dan tampak sosok hantu nenek pada pantulan cermin tersebut. Shot pohon besar dan adegan ketika Fina berjalan dengan lentera juga lumayan surreal. Namun buat sebagian besar film, production designnya terkesan amatir. Enggak detil. Aku enggak tau kalo cekikan bisa menimbulkan luka sayatan pada leher. Memilih untuk menggunaan efek praktikal buat sebagian hantu sesungguhnya adalah usaha yang patut diacungi jempol, hanya saja eksekusinya terlihat agak kasar. Film ini berusaha menggabungkannya dengan efek komputer, resulting penampakan yang enggak mulus. Kelebatan hantu malah jadi komikal dengan gerakan yang dipercepat dengan over. Editingnya juga terasa enggak klop. Film ini menggunakan tone warna keabuan yang mungkin buat menimbulkan efek misterius. Lagu pengisi yang digunakan, tho, terkadang terasa berbenturan keras dengan nuansa yang dibangun. Film ini sepertinya sudah turut siap untuk diputar di televisi karena ada beberapa jeda yang seolah sengaja dijadikan slot buat pariwara. Fina dan teman-temannya melanggar batas wilayah yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh penjelajah. Sama seperti filmnya yang melanggar satu garis batasan yang semestinya dihindari jauh-jauh oleh film horor. Yakni menjadi gak-sengaja lucu. Ada banyak momen ketika tawa malah memenuhi studio bioskop tempat aku menonton, misalnya ketika salah satu teman Fina kepayahan menggotong tubuh rekannya. Atau ketika tangan hantu anak kecil itu dipegang oleh mereka. Buatku ada satu momen yang bikin aku kesulitan berhenti terbahak, yaitu ketika kamera memperlihatkan peta pendakian gunung yang Fina dan teman-teman bawa. PETANYA KAYAK PETA DI UNDANGAN NIKAHAN!!! Hahahaha.. Gak heran kenapa mereka tersesat. Gak heran perasaan Fina enggak enak about perjalanan mereka. Kocak banget mereka mampu nyediain papan kayu ular tangga tapi enggak bisa ngasih peta yang lebih proper. It’s just a lazyness, people! Nyaris tidak ada redeeming quality, film ini kalo dijadiin permainan ular tangga pastilah isinya ular melulu. Cuma ada satu tangga pendek. Adalah sebuah problem besar jika film horor malah jatohnya unintentionally funny dan enggak seram. Penulisan, penokohan, penampilan, semuanya terlihat tidak kompeten. Tidak ada bobot apapun. Mungkin diniatkan sebagai petualangan horor, tapi gagal dalam penyampaian. Film ini melewatkan kesempatan yang begitu besar karena Ouija Origin of Evil 2016 sudah membuktikan board game bisa dijadikan materi horor yang compelling jika digarap dengan sungguh-sungguh dan enggak males. The Palace of Wisdom gives setengah dari kocokan dadu snake eyes’ for ULAR TANGGA. 1 out of 10 gold stars! That’s all we have for now. Remember, in life there are winners. And there are losers.
c Pengertian Permainan Ular Tangga Ular tangga adalah jenis permainan tradisional yang sederhana. Cahyo 2011:106 berpendapat bahwa permainan ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. Papan permainan ular tangga dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan
pada 12/9/2022 - jumlah 324 hits Sinopsis Filem Ular TanggaKisah ini berawal dari mimpi Fina yang mendapat mimpi buruk dalam pendakian yang akan dilakukan Fina diketahui memiliki kekuatan merasakan dan melihat makhluk tak kasar mata atau indigo Fina berusaha meyakinkan fir... Kempen Promosi dan Iklan Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua. Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Berdasarkanuraian pengertian permainan ular tangga tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa permainan ular tangga merupakan jenis permainan papan yang memiliki petak berjumlah 100, terbagi dalam 10 baris dan 10 kolom. Permainan ular tangga memiliki peraturan yang sederhana sehingga anak-anak mudah memainkannya. 58 2.
Home Resensi Rabu, 08 Maret 2017 - 1417 WIB Kisah Horor di Balik Film Ular Tangga A A A JAKARTA - Film Ular Tangga besutan Arie Azis ternyata menyimpan kisah horor orang-orang di balik layar. Kisah ini dialami langsung oleh penulis naskah dialami Girry Pratama, produser film. Saat ke Curug Barong dan mandi di air terjun, dia melihat ada satu batu besar yang sangat menyerupai kepala batu besar ini ada dalam film. Selanjutnya adalah kisah seorang nenek yang suka muncul di balik pohon besar. Nenek ini juga ada dalam film."Jadi awalnya kisah ini saya tulis iseng saja. Tetapi tidak disangka, ternyata jadi begitu panjang," kata Girry, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa 7/3/2017.Ditambahkan dia, perjalanan menuju curug cukup jauh dengan rute yang menanjak dan menurun. Latar inilah yang kemudian mengilhaminya memberi titel Ular dia, naskah awal cerita ini kemudian diberikan kepada Mia, terdiri dari tiga draf, karangan asli Girry. Karena lompat-lompat, akhirnya naskah karena terlalu ngepop, ada bagian yang tidak cocok. Nia mengaku dirinya sempat tidak ingin melanjuti penyuntingan naskah itu. Apalagi dia sedang sibuk."Ada tiga draf. Akhirnya saya rombak. Pada draf ketiga, saya ke Bali. Pernah saya cuekin naskah itu. Ketika saya kerja, saya di sana numpang di resort," menginap di resort ini, Mia mengaku didatangi oleh tiga makhluk gaib yang selalu mengganggunya. Salah satu dari makhluk itu berwujud nenek-nenek."Mereka lewat dari pintu depan ke pintu belakang dan duduk di membelakangi saya. Percaya atau tidak, nenek yang saya lihat di pondok itu ada di film," penampakan makhluk halus selama tiga hari berturut-turut di resortnya itulah, naskah film ini akhirnya bisa langsung dia selesaikan dan film akhirnya film ini, nenek-nenek yang dilihat Mia berperan sebagai makhluk halus penunggu pohon besar yang menyandera arwah manusia sebagai budaknya.nfl film indonesia Berita Terkini More 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu
ulartangga dengan materi pokok PAI yang lain supaya pelajaran PAI menjadi lebih menyenangkan untuk siswa atau ada variasi permainan lain sehingga pembelajaran tidak membosankan.
Ular tangga, salah satu permainan yang pastinya familiar di berbagai wilayah di Indonesia. Dan tentu, sesekali kita pasti pernah memainkannya. Kali ini, kita bisa menikmati ular tangga tidak hanya dalam bentuk permainan tapi juga film. Ular Tangga The Movie Based on True Story Ular Tangga the Movie akan menyuguhan kisah petualangan para pecinta alam saat pendakian ke Curug Barong yang dipenuhi dengan kisah horor. Pasalnya, di tengah rute pendakian Curug Barong, Bagas Ahmad Afandy, beserta Fina Vicky Monica, Martha alessia Caestro, William Fauzan Nasrul, Dodoy Randa Septian dan Lani Yova Gracia menemukan hal-hal aneh dan dibayangi dua gadis kecil berambut panjang dengan gaun panjang berwarna putih. Alur cerita yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini memvisualisasikan kemampuan Fina dalam melihat alam lain. Sebelum pendakian Curug Barong dilaksanakan, Fina telah mendapatkan firasat yang tidak baik lewat mimpi dan pertanda buruk yang dialaminya. Dalam perjalanan Jakarta menuju Curug Barong pun, Fina mengigau tentang Gina, macam seorang cenayang. Fina, secara tak sadar mendeskripsikan Gina Shareefa Danish, guide pendakian mereka, yang belum ia kenal sama sekali. Sontak, semua teman-temannya merasa kaget dan terperanjat, terlebih Bagas, pacar Fina dan satu-satunya orang yang berkomunikasi dengan Fina. Bagas dan kawan-kawan tak mematuhi panduan rute Gina dan memasuki area terlarang di Curug Barong. Mereka selalu tersesat dan dikejutkan dengan berbagai hal tak terduga. Hal-hal menyeramkan mulai berdatangan sejak teman-teman Bagas memulai permainan ular tangga yang mereka temukan dalam rumah tua di tengah hutan. Satu per satu teman-teman Bagas menghilang. Di tengah hiruk pikuk ini, Fani berupaya untuk menemukan teman-temannya dengan memfokuskan pikirannya menjelajah ke dunia lain. Film ini sudah tayang sejak tanggal 9 Maret di berbagai bioskop di Indonesia. Temukan keseruan dan akhir dari kisah petualangan ini di bioskop kesayangan kamu! Trailer Ular Tangga the Movie
c Pengertian Permainan Ular Tangga Permainan ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga atau ular yang menghubungkannya dengan kotak lain.
Review Film Indonesia Ular Tangga 2017 – Masih tentang film yang ada di iflix, kali ini adalah film berjudul ular tangga yang genrenya horor dan sudah rilis 9 maret 2017. Alasan nonton karena penasaran saja sama judulnya, karena ini maksudnya gimana ya? apa mirip sama jumanji? Hehe Sinopsis Ular Tangga Fina dan kawan-kawan hendak pergi untuk naik gunung. Tapi, sebelum perjalanan tersebut dimulai Fina sudah mengalami mimpi buruk berkali-kali dan ia juga sempat berkonsultasi ke salah satu dosennya. Ia punya firasat buruk bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk di perjalanan mereka naik gunung. Seorang guide, mengantarkan para pendaki hingga pos 1. Namun, mereka tidak mematuhi saran dan peta yang diberi oleh guide. Berbagai macam gangguan mereka alami, dari bertemu dua orang hantu anak perempuan bahkan tiba-tiba menghilang. Akankah mereka bisa pulang? Komentar Film Ular Tangga Dibilang serem nggak serem-serem banget. Dibilang banyak hantu, hantunya nggak banyak nongol dan nggak serem. Saya juga penasaran sekali sama ular tangganya, eh tapi malah nggak ada “kisah tersendiri” di permainan ular tangga tersebut, hanya kayu yang dijadikan permainan ular tangga tersebut berasal dari pohon besar yang dianggap angker dan yang main ular tangga bakalan menghilang. Jadi, saya salah besar ketika mengira bahwa film ini bakalan seperti jumanji. Hahaha… Padahal saya sudah ngira pas yang melempar dadu pada hilang itu masuk ke tempat kaya jumanji gitu, eh malah diculik sama jurig merekanya. Kan lucu jadinya.. Shareefa Danish di sini mainnya juga agak nggak jelas, eh tiba-tiba diakhir dia nari-nari di bwah pohon. Endingnya nggak banget lah… Film ini agak aneh pokoknya. Pemeran utama wanita juga aktingnya ya kurang meyakinkan, pas meditasi apalagi tuh, kok ada yang aneh ya? haha Tentang Para Pemain Biasanya para pemain dalam sebuah film selalu punya karakter yang mampu dihidupkan pada kisah sebuah film. Kalau ini nggak guys, saya bahkan nggak fokus sama karakter masing-masing pemain karena sudah diculik sama jurig duluan. Kan sayang sekali bukan? Harusnya film itu membekas setelah usai nonton. eh ini gampang sekali untuk dilupakan. Sekian saya review Film Indonesia Ular Tangga 2017.
nnMK. i1v3bja779.pages.dev/4i1v3bja779.pages.dev/104i1v3bja779.pages.dev/544i1v3bja779.pages.dev/151i1v3bja779.pages.dev/423i1v3bja779.pages.dev/197i1v3bja779.pages.dev/500i1v3bja779.pages.dev/179
maksud akhir film ular tangga